[Ficlet] Grow Up

Screenshot_2018-04-04-05-43-22.png

Grow Up

[Stray Kids’s] Felix & Hyunjin ǀǀ Friendship, Slice of Life ǀǀ Teen ǀǀ Ficlet

Rijiyo ©2018

 

“Enak enggak, sih, kalau punya Mama dari kecil?”

.

“Iya, sudah, kok.”

Malam itu, Felix sedang duduk di lobi rumah Seungmin. Tangan kanan memegang ponsel, sedangkan tangan kiri menggenggam sebatang rokok yang belum dibakar.

“Enggak mimisan lagi, kok, Ma. Tugasnya juga sudah beres. Ke gereja enggak pernah telat. Iya, enggak masalah kalau Mama belum dikasih cuti. Bulan depan Mama baru pulang dari LA? Serius? Tapi tahun baru nanti aku kepingin di sini, Ma, sama teman-teman. Iya. Dah Mama~”

Setelah menutup telepon, Felix menengok kanan-kiri lebih dulu, lalu meraih korek di saku. Bisa gawat kalau sampai ketahuan Seungmin. Ah, tapi Seungmin, kan, sedang mengerjakan PR dengan Jisung dan Hyunjin di ruang tengah. Jadi tidak masalah kalau—

“Heh!”

Felix spontan melempar rokoknya sembarang arah karena kaget mendengar eksistensi Hyunjin. Mukanya langsung pucat seolah takut Hyunjin akan mengadukan hal ini ke Seungmin, atau lebih parah : ke Mama.

“Santai. Aku enggak akan bilang siapa-siapa.” Hyunijn terkekeh, lalu mengambil rokok dari jaket dan melemparnya ke Felix. “Coba itu LA Mild, daripada Ice Bleast bikin tenggorokan perih.”

Felix meraih benda itu, kemudian memandang sosok di hadapannya. “Kamu, kok, tahu aku di sini?”

Hyunjin mengendikkan bahu. “Aku sedang cari angin, lalu enggak sengaja melihat punggungmu.”

Hyunjin mengambil posisi duduk menyila di samping Felix. Jika malam-malam begini, lobi rumah Seungmin selalu sepi lantaran pembantunya sudah pada istirahat. Hyunjin sebenarnya heran apa yang membuat Felix tetiba merokok karena di antara mereka berempat, hanya Hyunjin yang sering melakukannya. Maklumlah, kehidupan Hyunjin memang menjurus ke pergaulan bebas. Beda lagi seperti Felix yang meskipun broken home, tapi Mamanya masih sangat perhatian.

“Katanya ijin keluar karena Mama telepon, ternyata ambil kesempatan untuk merokok,” cibir Hyunjin.

“Mamaku tadi memang menelepon. Lagi pula rokok ini pemberian Jeno.”

Hyunjin memandangi langit malam. Bintangnya banyak dan ada bulan sabit di tengah-tengah. “Lix?”

“Oi?”

“Enak enggak, sih, kalau punya Mama dari kecil?”

Felix langsung menatap Hyunjin, heran. “Kalau begitu kutanya balik, enak enggak, sih, kalau punya Papa dari kecil?”

Kini mereka berdua saling bertukar pandang.

“Kenapa? Kepingin punya Mama baru, ya?” tebak Felix.

“Enggak juga. Aku hanya iri melihatmu masih bisa dekat dengan Mamamu. Apa kamu bisa membayangkan kalau suatu hari nanti Mamamu pergi ke tempat Mamaku?”

Felix mendengus. “Ya jangan dulu lah. Aku sayang Mamaku.”

“Bukannya aku enggak bersyukur masih punya Papa. Tapi anak mana yang enggak kesal kalau Papanya bejat?”

Felix speechless. Dia tidak tahu harus diapakan arah percakapan Hyunjin, di lain sisi juga shock karena kedatangan cowok itu malah berakhir curhat.

“Kenapa, ya, Mamaku harus meninggal dulu? Aku sampai bingung harus mengadu ke mana. Kalau mengadu ke Mamamu, itu enggak mungkin.”

“Kenapa enggak?” tanya Felix. “Kita sudah bersahabat sejak SMP. Kamu boleh menganggap Mamaku sebagai Mamamu.”

Felix tahu bagaimana perasaan Hyunjin karena mereka berdua punya background masa lalu yang hampir sama. Felix tak bisa menyalahkan Hyunjin sepenuhnya atas pergaulan bebas yang ia lakoni karena sejak orang tuanya bercerai 9 tahun silam, Papanya menjadi lebih keras dan ‘rusak’ (itulah kenapa Hyunjin menyesal karena dulu memilih ikut Papa). Empat tahun kemudian Hyunjin mendengar kabar kalau Mamanya meninggal karena sakit, hal itulah yang mempengaruhi Hyunjin untuk menggeluti dunia kelam demi melupakan—atau melampiaskan—kesedihannya. Makanya, jika melihat kedekatan Felix dan Mama membuat Hyunjin jadi galau mendadak.

Hyunjin memang tidak selembut Seungmin ataupun seceria Jisung, tapi jika Felix mengulang berbagai suka-duka yang mereka alami selama lima tahun belakangan, Hyunjin tidaklah seburuk yang dikira. Bahkan kalau boleh jujur, Hyunjin merupakan salah satu sosok paling berharga dalam hidup Felix.

Kedengarannya memang lebay untuk ukuran cowok, tapi toh kenyatannya begitu.

“Apa lihat-lihat?” sungut Hyunjin ketika mendapati Felix tersenyum simpul padanya.

“Makan di luar, yuk?”

“Tugasnya bagaimana?”

Felix berdecak. “Halah, itu urusan belakangan. Hidup jangan dibuat susah.”

“Rokoknya jangan ketinggalan. Besok kepala kita bisa dipenggal Seungmin kalau ketahuan.”

“Seungmin memegang pisau saja takut, sok-sokan mau memenggal kepala kita,” tanggap Felix tanpa sadar kalau Hyunjin barusan sedang berusaha melucu.

Perlahan-lahan, tanpa paksaan, manusia pasti bisa move on. Mereka hanya butuh waktu sampai bosan dan akhirnya memilih mengakhiri perasaan rindunya pada seseorang. Karena sesungguhnya, keberhasilan akan selalu melekat pada mereka yang tidak takut merangkai masa depan demi bisa berubah menjadi lebih baik.

…fin 

Pokoknya aku sayang HyunLix. Kalo mereka cowok & cewek mah aku pasti udah jadi hard-shipper /apasih

 

Sincerely

Pelakor Hyunjin & Felix

 

Ji ❤

 

(Ps : iya, aku udh rela jadi pelakor @thehunlulu @difanfanxiu)

 

12 pemikiran pada “[Ficlet] Grow Up

  1. Ji, kita seleranya samak. Ngeshipnya Bang hyu sama mas Fel. Haha…
    Tapi klo aku lebih doyan mas Fel yg tak badassin. Klo bang hyu cowo ganteng ala ala kul gitu. Haha

    Tapi beneran baru tau loh kalo Ice Bleast bikin tenggorokan perih. Haha

    Ini cerita bagus lo Ji dijadiin series, kehidupan nakal mereka bedua eh taunya ketemu cewe cakep berubah deh. Haha/apasih menstrim bgt.

    I like the story pokoke, sering sering aja bikin hyunjin sama felix ya Ji.

    Disukai oleh 1 orang

    • Aku gabisa bikin felix badan, ntar aku yg ambyar duluan wkwkwkwk btw aku gatau ice bleast manis atau pahit, itu kata temenku sih. Aku gapernah nyobain rokok kak, ntar seungmin marah /dikeplak/
      Yeay akhirnya aku punya temen yg suka Hyunlix 💓💓

      Maacih udah baca kakca 😘 Maap ya late respond huhuhu

      Suka

  2. apa sebut sebu gua dah.. aduhh… iya kamu pelakor sejak dulu. huhuhuhuhu….

    AKU SIH CINTA SEUNGHYUN / HYUNMIN

    atau SEUNGSUNG :V SEUNGJI :V… wis apalah itu pokoke aku ngeship itu… 💃./GA TANYA WOYY/ /oke/

    serah deh hyunjin ama piliks jadi anak badung yang nakal. yang penting Jisung dan Seungmin tetap baik baik saja, alim 😊.

    Disukai oleh 2 orang

  3. Curiga nih yang nulis demen incipin rokok satu satu /digiles/

    Curiga juga hyunjin dibikin bejat gini karena anda tidak terima saya juluki pelakor. BUKAN BEGITU MBAK JIYO? 🙂

    Eh eh ehhh tapi aku suka lohh sama ceritanya, slice of life nya dapet, dan aku suka banget sama narasi yg ngejelasin si felix lagi duduk sambil megang rokok EHEHEHEHEHEHEHEHE AJIB TAMPANG PREMANNYA BENAR BENAR TERASA NYATA /gak

    Nice fic kaaak, keep writing!❤️❤️

    Disukai oleh 1 orang

    • Malah akutu sepulang sekolah selalu jualan rokok sama changbin. Dan saya bikin dia bejat bukan karena saya pelakor, melainkan… Kalau hyunjin saya jadiin tukang siomay kan gak lucu. Ntar jatuhnya Hyunjin Siomay Kids, bukan Stray Kids.

      Maacih donjaah udah mampir & baca 😘

      Disukai oleh 1 orang

  4. Malah akutu sepulang sekolah selalu jualan rokok sama changbin. Dan saya bikin dia bejat bukan karena saya pelakor, melainkan… Kalau hyunjin saya jadiin tukang siomay kan gak lucu. Ntar jatuhnya Hyunjin Siomay Kids, bukan Stray Kids.

    Maacih donjaah udah mampir & baca 😘

    Suka

  5. Pertama kali baca: NO MY BABIES KALIAN GABOLEH NGEROKOK GASEHAT BUAT PULMO WEEEE

    Wkwkwkkwk tp overall aku suka story line nya… Suka jg ttg penggambaran persahabatan mereka, dimana mereka kayak saling melengkapi, saling bs jadi tempat curhat satu sama lain, dan bahasamu itu ngalir banget Ji jadi enak banget bacanya…

    Keep writing jiyooo

    Disukai oleh 1 orang

    • Halo lagi kakce, maaf ya late respond 😁 TAU GAK SIH HYUNJIN TUH COCOK BGT JADI BOCAH BADUNG KAK. Sebenernya akutu jarang angkat storyline yg aneh2, jadi maapkan kalo temanya sering mainstream wkwkwk tapi makasih udah mampir kak 💞

      Keep writing to 💜

      Suka

Tinggalkan komentar