[Ficlet] 약속해요 – I Promise You

약속해요 – I Promise You

Felix Lee x Shin Ryujin (JYP Trainee)

 Romance, Supernatural, Sad

Rate : T || Length: Ficlet

I just own the plot & story

.

babyneukdae_61 storyline

Padahal, aku tak pernah berharap kau akan melihatku atau sadar jika aku dalam keadaan seperti ini, Ryujin.

“Felix!” panggilku ketika aku melihatnya melintas di depan rumahku. Ia terlihat kaget saat aku memanggilnya, namun ia tetap menghampiriku.

Aku tersenyum, saat ini ia mengenakan hoodie putih yang aku hadiahkan kepadanya pada saat ulang tahunnya yang ketujuh belas. Ia juga menunjukkan senyuman termanisnya.

“Tumben sekali, pukul sembilan kau masih di luar rumah, Lix. Biasanya kau akan bermain game online,” ujarku.

Felix hanya tersenyum tipis. “Ya, aku hanya berjalan-jalan sebentar, aku bosan, Ryujin,” jawabnya. Lantas, aku mengajaknya masuk ke dalam rumahku. Kami duduk di ruang tamu, namun hening, tidak ada yang memulai percakapan.

Aku memperhatikan Felix yang hanya diam seribu bahasa. Tatapannya nanar, wajahnya muram. Entah mengapa aku sangat takut. Namun, apa pun yang terjadi pada Felix, aku harap ia tidak apa-apa.

“Shin Ryujin,” panggilnya, untuk kali ini ia menyebut namaku secara lengkap. Aku rasa, pemuda bersuara dalam itu ada masalah.

“Apa yang terjadi, Lix?” tanyaku khawatir.

“Ryujin, apakah wajar jika aku takut?” ujar Felix pelan.

“Apa yang kau takutkan?” tanyaku.

“Kehilangan dirimu”

“Aku juga takut kehilanganmu, Lix. Namun selama kau dan aku ada di sini, tak ada yang perlu kita takutkan. Kau sahabatku, Lix”

Felix tidak menjawab lagi, ia menarikku ke dalam pelukannya. Aku terkejut, namun aku membalas pelukannya. Kemudian, ia melepaskan pelukannya. Lantas ia mendekatkan wajahnya kepadaku, menatapku dalam-dalam. Ia menarik tengkukku lembut, lantas ia mengecup bibirku lembut dalam waktu yang cukup lama.

Aku terkejut. Aku merasakan pipiku basah, bukan oleh air mataku, melainkan oleh air mata pemuda Lee di hadapanku ini.

Seketika aku menyadari sesuatu, aku melepaskan tautan di antara kami berdua.

“Kau… bukan Lee Felix yang kukenal. Katakan padaku, kau bukan Lee Felix, kan?” ujarku parau, susah payah menahan air mataku agar tidak keluar, namun gagal.

Felix hanya menunduk sedih.

“Aku baru saja hendak menyatakan sesuatu padamu, Shin Ryujin, namun takdir menghendaki yang lain,” ujar Felix.

“Jangan pernah katakan apa pun, Felix! Jangan pernah!” emosiku membuncah. Aku tak akan rela, jika pemuda yang aku sayangi pergi mendahului aku.

“Maafkan aku, Ryujin. Aku betul-betul takut kehilanganmu, aku pun tak ingin kau melihat dan menyadari keadaanku yang sekarang. Untuk kali ini, biarkan aku menyatakan hal yang selama ini kupendam darimu,” ujar Felix.

“Felix!”

Sekali lagi, ia menarikku ke dalam pelukannya.

“Shin Ryujin, kau tahu, sejak aku mengenalmu, menghabiskan waktu denganmu, membelamu dari gangguan orang-orang di sekitarmu, entah mengapa di hatiku tumbuh perasaan lain, perasaan hendak melindungimu sebagai milikku yang berharga,” ujar Felix, sementara aku sudah terisak dalam pelukannya.

“Namun sepertinya, takdir hanya menghendakiku untuk mengusahakan kehidupanmu lebih baik, terlepas dari kemampuan istimewa yang kau miliki, yang entah mengapa membuat orang lain menjauhimu,” lanjutnya.

Aku teringat, pertemuan pertamaku dengan Felix adalah karena Felix memaklumi kemampuanku melihat hantu. Sekarang, perpisahanku dengan Felix terjadi karena aku dapat melihat hantu, dan sekarang aku pun melihat pemuda yang kusayangi sebagai arwah.

Aku berharap, semua ini hanya mimpi belaka. Aku berharap bahwa sebenarnya sekarang aku sedang tertidur.

“Temui aku di rumah sakit yang dekat sekolah. Aku masih di instalasi gawat darurat, kematianku belum diumumkan oleh tim medis. Di leherku ada kalung tentara berkeping metalik, ambillah,” pesan Felix.

“Aku mencintaimu, Shin Ryujin,” bisiknya lembut, lantas ia tersenyum manis padaku untuk terakhir kalinya. “Percayalah, kita akan bertemu di kehidupan berikutnya,” ujarnya, lantas ia lenyap.

Kini yang dapat kulakukan hanyalah menangis. Dapat melihat hantu bukan berarti membuatku mencegah kepergian seorang arwah.

***

Hatiku terpukul ketika netraku menyaksikan tubuh Felix yang kaku dan dingin. Hoodie putih yang ia kenakan–terutama bagian tudungnya– berubah warna menjadi merah karena berlumuran darah.

Ribuan belati seakan menghunjam dadaku ketika runguku mendengar  dokter yang menangani Felix menyatakan kematiannya. Kecelakaan lalu lintas yang ia alami telah merenggut nyawanya.

Ia mengalami pendarahan pada otak yang tidak dapat dihentikan, mengingat kepala dan tubuhnya terpelanting jauh dan menghantam trotoar dengan keras. Kira-kira begitu kata aparat kepolisian yang menangani kecelakaan itu kepadaku.

Hatiku tentu saja masih tidak rela. Aku menghampiri tubuh kaku pemuda yang kukasihi itu, lantas menggenggam tangannya erat-erat. Mengapa harus Felix yang pergi, batinku tak rela. Perlahan-lahan, air mata menetes di atas tangan dingin Felix.

Aku teringat pesan terakhir Felix kepadaku, lantas aku mengambil kalung yang masih tergantung di lehernya. Di balik keping metal yang dingin dan masih memiliki bercak merah karena darah dari tubuhnya itu, terukir sebuah kalimat, lagi-lagi aku terisak dan air mataku mengalir deras setelah membaca kalimat itu.

“Sejauh apapun ragaku melalang buana, jiwaku selalu bersamamu, aku akan kembali padamu bersama ragaku. Janjiku adalah melindungimu – Flx to Ryjn”

 

FIN

Akhirnya bisa debut juga di sini :”))
Mengapa temanya sedih begini? salahkan saja thehunlulu yang tiba2 ngirim foto Felix tersenyum damai (pic 9 di kolase poster) jadi gatel mau eksekusi jadi fic :”))
Oke, mungkin segitu aja dulu, makasih sudah mampir, I wanna hear further from you guys ❤